Laman

Minggu, 03 Maret 2013

BIOGRAFI MUHAMMAD ZAINI

                                                   Dinamika Aktivitas dan Perjuangan



   Muhammad Zaini, merupakan aktivis muda yang lahir di negeri ”Bumi Berazam”, Tg. Batu Kota, Kec. Kundur, Kab. Karimun, Prov. Kepulauan Riau, pada hari Jumat, tanggal 20 September 1985 M/ 05 Muharram 1405 H.  Ananda bungsu dari pasangan Teuku Hasan Basri bin Husein dan Wan Halidjah ini menempuh pendidikan formal di SDN 029 Kebun Pinang, Tg. Batu Kota (lulus 1999), sedangkan pendidikan non-formal yang berbasis agama Islam, digelutinya di Madrasah Diniyah Muhammadiyah (MDM) Dwikora (1997-1999), Tg. Batu Kota dan belajar mengaji al-Quran dengan seorang Ustadzah yang sabar, Uwo Sabariyah.

   Kemudian, anak bungsu dari enam bersaudara ini, melanjutkan pendidikan menengahnya di ”Kota Hujan” Bogor, Jawa Barat. Tepatnya di MTsN 36 Kec. Parung, Bogor (lulus 2002), sekaligus memperdalam agama di Pondok Pesantren ”Rabbani” Parung, Bogor (lulus 2002). Kemudian melanjutkan hijrahnya dalam rangka thalabul ’ilmi ke ”Kota Santri” di Kab. Garut Jawa Barat. Pada sebuah Pondok Pesantren yang khas dengan harakah tajdid-nya, berdasarkan ittiba’ al-Quran was-sunnah, Pesantren Persatuan Islam (PPI) 76 Tarogong Garut (lulus 2005). Untuk meningkatkan pemahaman agama dan mengembangkan intelektualitasnya, dengan izin Allah melanjutkan ke Perguruan Tinggi Islam di STID Mohammad Natsir Jakarta (2010). Sebuah kampus yang senantiasa komitmen untuk melahirkan kader dakwah. Serta mengembangkan tradisi intelektualisme Islam yang berlandaskan ittiba’ kepada al-Quran dan as-Sunnah Rasulullah Muhammad Saw sesuai manhaj salafush-shalih, di bawah naungan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Pusat.

   Dalam dunia tulis menulis, diantara karya tulisnya, berupa skripsi dengan judul ”Strategi Dakwah INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations) Dalam Menghadapi Gerakan Liberalisasi Islam Di Indonesia” (2010), dan karya tulis di tingkat Mu’allimin Persis 76 (2005), yang berjudul ”Peranan Pendidikan Islam Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)”. Selain itu, aktif pula membuat berbagai tulisan; makalah, artikel, reportase, dll. Saat ini, menjadi Pemimpin Redaksi buletin dakwah ”LENTERA (Islam Lentera Kehidupan)” yang diterbitkan oleh Yayasan YABANI (Yayasan Waqaf Bina Amal Insani) Kec. Kundur, Kab. Karimun (sejak 26 februari 2010/12 Rabi’ul Awwal 1431, melalui perwakilannya di Bojong Gede, Bogor).

   Sedangkan pengalaman keorganisasian, digelutinya sejak di sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Diantaranya: OSIS MTsN 36 (Sekretaris Umum 2000-2001), Rijalul Ghad Muallimin PERSIS 76 (Bidang Humas 2003-2004), KIR (Kajian Ilmiah Remaja) Local Education Centre (LEC) Garut sejak 2004-2005, aktivis Remaja Islam Masjid Nurul Iman, Komp. Pertamina Garut (sejak 2004-2005), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STID Mohammad Natsir (Bidang Dakwah dan Pendidikan 2006), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam, sejak 2007, Ketua Bidang Pengembangan Intelektual dan Spiritual 2008-2009, Ketua Bidang Kaderisasi 2009-2010), HIMA (Himpunan Mahasiswa) Persatuan Islam PJM Jakarta Pusat (sejak 2008, Ketua Bidang Kaderisasi 2008-2010), Ketua Bidang Kaderisasi HIMA PERSIS PW DKI Jakarta (2011-2012), Brigade BKPRMI Pusat (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia, sejak 2008, Staf  Personalia 2009-2014), HIPPEMASKA JAKARTA (Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Karimun Jakarta, sejak 2007, Ketua Umum Periode 2008-2009), FORMAKRI JAKARTA (Forum Mahasiswa Kepulauan Riau Jakarta, sejak 2008), IMAPA (Ikatan Mahasiswa Pemuda Aceh, Cabang Jakarta Timur, sejak 2008, Bidang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan 2009-2010), TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Dinas Sosial DKI Jakarta, sejak 2009, Relawan Rumah Zakat Indonesia (RZI, sejak 2009), dll. Serta aktif mengikuti berbagai kajian ilmiah, diantaranya; diskusi Sabtuan INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations) di Kalibata Jakarta selatan sejak 2006, serta KAZI (Kajian Zionis Internasional), di gedung Sabili Cipinang Cempedak, sejak 2008. K3J (Kerabat Kabupaten Karimun Jabodetabek, Sebagai Sekretaris Jenderal Periode 2011-2013), dan KPKRJ (Kerabat Provinsi Kepulauan Riau Jakarta, Sebagai Sekretaris Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Periode 2011-2014). Kini aktif pula di RISKA (Remaja Islam Masjid Sunda Kelapa), Menteng Jakarta Pusat (Sejak 2012). Serta aktif dalam menghadiri dan mengadakan berbagai pelatihan, loka karya, seminar, workshop, dll.

   Sedangkan kiprah dakwah, secara umum dilakukan di mana pun dan kapan pun, yang menjadi "nafas" dalam kehidupannya. Namun secara khusus dilakukan setiap kali pulang ke kampung halamannya di Pulau Kundur, Karimun dengan mengisi ceramah dan mabit di berbagai masjid dan surau,  mengajar anak-anak Taman Pendidikan Al-Quran pada sebuah Mushalla di Kab. Garut (2003-2005),  melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kel. Talagawangi, Kec. Pakenjeng Kab. Garut bagian selatan 2004, selama sebulan), pengabdian masyarakat ”Kafilah Dakwah STID Mohammad Natsir” di Kab. Nias, Sumatra Utara (2007, selama sebulan),  pengabdian masyarakat berbasis masjid di Masjid Ruhul Islam, Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Kel. Kp. Melayu, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur (2007-2010).

   Usai kuliah di STID Mohammad Natsir Jakarta, pemuda yang ramah dan energik ini, mendapatkan tugas “dinas” dakwah ke pelosok daerah, oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia ke Pulau Salib; Nias Selama setahun, sejak 24 April 2010-1 April 2011, dalam program "Da'i Pedalaman Nusantara". Untuk berdakwah dan melakukan pembinaan umat Islam. Di pulau minoritas muslim tersebut, ia mendapatkan sambutan yang hangat, karena kehadiran seorang da’i memang dibutuhkan oleh masyarakat Nias di tengah kurangnya para ustadz dan banyaknya desa yang kurang terbina dengan baik. Lokasi dakwahnya meliputi tiga Desa; Desa Tetehösi, Desa Fowa dam Desa Idanötae, Kec. Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli. Ketiga desa ini terdapat sekitar 250 KK muslim, selebihnya Kristen. Meskipun mayoritas umat Kristen, namun tidak menggentarkan semangatnya dalam menyampaikan kebenaran agama Islam dan menjelaskan musuh-musuh Islam. Aktivitasnya menyentuh berbagai lapisan masyarakat, dari mengembangkan TPQ anak-anak, sampai pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu, termasuk menggerakkan remaja dan para mahasiswa. Juga mengajar dan turut mengembangkan Pesantren Hidayatullah Cabang Nias.

   Dalam memacu dan memajukan kiprah dakwah, ternyata naluriah organisatorisnya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupannya, pemuda yang visioner ini, lalu menghimpun para pelajar dan mahasiawa muslim Nias. Selanjutnya mengarahkan dan membinanya, dan membentuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Gunungsitoli dan HMI-MPO Cabang Nias Selatan. Dengan tujuan sebagai media efektif untuk melakukan pembinaan dan melibatkan pemuda Nias dalam dakwah di pulau minoritas muslim tersebut. Dalam upaya membangun sinergisitas dan kekuatan dakwah, ia turut mengembangkan Forum Komunikasi Da’i Nias (FOSDAN) diamanahkan sebagai Ketua Bidang Kaderisasi dan Ikatan Da’i Nias (IKADIN) Sebagai Sekretaris. Selama setahun disana, hampir seluruh pulau Nias telah dijelajahinya, sebagai bentuk pemahaman lapangan (ma’rifatul maidan) dan melakukan pemetaan dakwah. Usai setahun berdakwah di wilayah Bagian Barat Indonesia tersebut, dengan rasa berat hati dan kesedihan yang mendalam bagi umat binaannya, ia harus meninggalkan Pulau Tanö Niha, demikian sebutan Pulau Nias.

   Setelah kembali ke Jakarta, ia melaporkan seluruh kegiatan, pengamatan dan keberhasilan dakwah kepada Dewan Dakwah. Lalu pada tanggal 25 April Ia bersama teman-temannya yang juga dikirim berdakwah ke pedalaman di wisuda pada almamater tercintanya; STID Mohammad Natsir Jakarta, sebagai kawah candradimuka dan basis kaderisasi da’i-dai Ilallah. Kini, ia mendapatkan amanah kerja di Lazis Dewan Dakwah Pusat sebagai konsultan zakat bidang marketing dan fundraising. Lazis merupakan sebuah badan otonom milik Dewan Dakwah untuk menghimpun, mengumpulkan dan mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah dari muzakki bagi mustahik kaum dhu’afa dan kesejahteraan para da’i di pedalaman Nusantara. Ia menilai bahwa Lazis Dewan Dakwah merupakan generator Dakwah dalam pendanaan dan keberadaannya diharapkan dapat membantuk bagi kemudahan dan kelancaran ekspansi dakwah. Selain itu ia pun diminta oleh teman-temannya untuk bergabung kembali dalam dunia organisasi, diantaranya Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam Jakarta (PW HIMA PERSIS) sebagai Ketua Bidang Kaderisasi dan Komunitas Pemuda Aceh Jakarta Raya (KOMPA JAYA).

   Selanjutnya ia dan beserta teman-teman seperjuangnnya di pedalaman nusantara mendapatkan kesempatan untuk melanjukan program beasiswa S2 dari Dewan Dakwah yang bekerjasama dengan Bazna dalam Program Kaderisasi Ulama (PKU), di Universitas Islam As-Syafi'iyyah (Pascasarjana Magister Studi Islam, konsentrasi Ilmu Dakwah). Sebagai bentuk upaya Dewan Dakwah dalam melahirkan kader ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama. Semoga kehidupan pemuda yang telah mengkhidmatkan kehidupan di jalan dakwah, senantiasa berada dalam petunjuk, taufiq, rahmat, ridha, keberkahan dan keselatan dari Allah Swt baik di dunia maupun di akhirat. Semoga kehidupannya selalu membawa mashlahat bagi umat. Dan apa yang dilakukannya semoga membawa kebaikan rahmat dan maghfirah bagi kedua orangnya yang tercinta dan saudaranya yang tersayang. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kemudahan, amien ya robbal’alamin.

   Pemuda yang berdarah Aceh-Minang dari garis ayah dan Melayu-Indo China dari garis ibu ini, telah tumbuh besar di Jawa Barat dan dewasa di Jakarta dan ia sangat cinta dengan tanah kelahirannya; “Bumi Berazam” dan "Berpancang Amanah Bersauh Marwah", yang merupakan motto dari Kabupaten Karimun dan Prov. Kepulauan Riau. Dan ia bersama sahabatnya sedang mempersiapkan grand desain strategi dakwah di kawasan tersebut, yang berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia dan Singapura yang dipisahkan oleh selat Malaka.

   Ustadz muda ini dapat dihubungi melalui HP: 0812 1818 1572, atau email: m.zainikepri@yahoo.com dan blog: muhammadzainikepri@blog.com dan www.ruhulislam.wordpress.com.

   Bismillah...Allahumma yâ muqollibalqulûb tsabbit qolbî ‘ala dînika, amien ya robbal'alamin...

























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar