Laman

Jumat, 01 Maret 2013

DA'WAH DI MINORITAS MUSLIM NIAS



   Ustadz Muhammad Zaini, S.Kom.I, merupakan peserta pengabdian setahun da’wah STID Mohammad Natsir yang “didinaskan” oleh Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia di bagian Barat Indonesia, tepatnya di minoritas muslim, Desa Tetehösi I, Fowa dan Idanötae, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kepulauan Nias, Sumatra Utara.
Umat Islam di seluruh Pulau Nias berjumlah 32.000 orang atau sekitar 5 % dari jumlah penduduk Nias. Kebanyakan adalah nelayan dan petani, sementara lainnya berprofesi sebagai pegawai negeri dan pedagang. Kaum pedagang ini, adalah muslim pendatang dari Padang, Medan dan Aceh.

   Di awal da'wahnya, Ustadz Zaini berusaha keras mengubah kebiasaan masyarakat yang tidak disiplin dalam melaksanakan shalat berjama'ah. “Awalnya memang susah, namun kita secara terus-menerus memberikan penyadaran kepada mereka akan pentingnya shalat berjama'ah,” tuturnya.  Alhamdulillah pada akhirnya mereka mau menunaikan shalat jama'ah, meski baru shalat ashar, maghrib dan Isya. Sebab saat waktu salat shubuh mereka sedang berada di laut, “Kita mendorong mereka untuk mendirikan shalat berjama'ah di perahu”, ujarnya lagi.

   Kegiatan da'wah lainnya juga intensif dilakukan Ustadz Zaini. Dari mulai mengajar Al-Qur'an dan Iqro di masjid, khutbah di beberapa masjid, ceramah umum di beberapa tempat, hingga kajian bulanan di masjid Taqwa-Sawo. Dalam mengembangkan Taman Pendidikan Al-Qur'an,  awalnya murid yang ikut belajar sedikit, lalu berkembang hingga mencapai 80 orang.

   Selain itu, ia juga mengajak ibu-ibu yang sehari-harinya hanya tinggal di rumah untuk mengembangkan pertanian demi membantu ekonomi keluarga. “Alhamdulillah, kegiatan itu mendapat respon dari Dinas Pertanian, mereka bersedia menyediakan bibit tanaman dan pupuknya,” tutur da'i asal Kepualaun Riau ini.

   Dalam kegiatan da'wah di daerah minoritas muslim ini, Ustadz Zaini menekankan pentingnya mengintensifkan geliat dan sinergi da'wah. Ia berusaha merangkul semua pihak untuk peduli terhadap usaha dakwah dengan menginisiasi sebuah kegiatan bertema “Sinergi Dakwah Kepulauan Nias”, bekerjasama dengan Forum Silaturahim Da'i Nias (FOSDAN), Kantor Urusan Agama Kecamatan Gidö, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tetehösi I-Idanötae, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gunungsitoli dan didukung oleh LAZIS Dewan Dakwah Pusat.

   Selama berda'wah di Nias, setidaknya ada dua pengalaman berkesan yang dirasakan oleh aktifis muda ini. Pertama ketika berkunjung ke daerah Muallaf di Botomozoi Nias Barat. Sebuah daerah pegunungan yang dilalui sungai “Idano Mozoi”. Di daerah ini ia menjumpai satu keluarga muallaf yang tinggal ditengah-tengah non muslim. Namun demikian keluarga ini tetap semangat menuntut ilmu Islam. Setiap hari ahad, mereka mengikuti pengajian di mushala terdekat. Karena wilayah pegunungan maka untuk sampai ke mushala itu mereka harus menyusuri lembah sejauh 18 KM, bahkan menyeberang sungai yang bila air sedang pasang atau hujan tak jarang air mencapai dada orang dewasa.

   Kedua, ketika berusaha mengevakuasi seorang anak dari keluarga muallaf dalam upaya mempertahankan akidahnya. Kejadian ini berawal ketika ayah anak itu sakit dan harus di rawat di Medan. Pihak keluarga yang masih Kristen menghendaki agar anaknya tinggal bersama mereka. Namun sang ibu keberatan menyerahkan anaknya kepada pihak keluarga suami karena khawatir terpengaruh dengan akidah Kristen. Maka Ustadz Zaini dan kawan-kawan da'i lainnya berusaha mengevakuasi anak itu ke Medan, mereka mengusahakan biaya evakuasi untuk anak dan ibunya menyusul ayahnya ke Medan. Alhamdulillah, setelah merogoh uang dari kantong masing-masing akhirnya mereka berhasil mengumpulkan biaya perjalanan ke Medan.

   Ustadz Zaini juga mengalami kisah menarik terkait musibah tsunami yang melanda Nias. Mengutip pernyataan Bapak Masmin Siddik Tanjung, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah, ia menjelaskan bahwa banyak hikmah pasca musibah. Antara lain semakin pedulinya ormas Islam terhadap masyarakat muslim Nias dan geliat da'wah pun semakin terasa. “Di antaranya Dewan Da'wah yang telah membangun kembali masjid yang kita cintai ini”, ujar Bapak Masmin seperti ditirukan Ustadz Zaini.

   Padahal menurutnya proses pembangunan masjid yang telah dirintis sejak tahun 50-an ini penuh pengorbanan, bahkan harus mengumpulkan rupiah demi rupiah dari kotak amal jumat dan keliling ke rumah warga muslim. Sehingga ketika dihancurkan oleh gempa, maka hatinya pun merasa sedih dan seakan hancur bersama serpihan bangunan. Namun Allah Maha Adil sebab digantikan dengan masjid yang lebih kokoh dan megah, bantuan dari Dewan Da'wah.

   Akhirnya masyarakat Nias merasakan kesedihan yang mendalam karena akan berpisah dengan da'i Dewan Da'wah yang telah mengabdikan dirinya untuk berda'wah di Pulau Nias selama setahun ini. “Jangan tinggalkan kami ustadz, kami harap Dewan Da'wah dapat memperpanjangnya kembali dan ustadz bisa kembali lagi ke sini setelah ustadz menyelesaikan studi S2-nya di Jakarta,” ujar masyarakat penuh haru. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan memenangkan usaha da'wah ini demi terwujudnya izzul Islam wal-muslimin.

2 komentar:

  1. BLOG ANDA SANGAT BAGUSSS...
    MANFAATKAN BLOG ANDA UNTUK MENGHASILKAN UANG...

    DIBUTUHKAN BANYAK KARYAWAN/TI GAJI 15JT/BLN
    Add http://www.facebook.com/peluangkerjaonline
    1. Penawaran Gaji pokok 2 jt/bln
    2. Segala Jurusan SMU, SMK, D1, S1 dll
    3. Kerja Secara Online
    4. Per Entry Anda dibayar 10 Rb Rupiah, Bila Sehari Anda Sanggup Meng’Entry 50 Data Maka Gaji Anda 10RbX50Data=500Rb Rupiah/Hari. Dalam 1 Bulan 500RbX30Hari=15Juta/Bulan.
    5. Tugas dpt dikerjakan melalui HP, Warnet, dll (yg trhubung dg internet)
    6. Cara Pendaftaran: Kirim Nama & Alamat Email anda MELALUI WEBSITE Kami dibawah iklan ini, kemudian klik menu "Join Now" & isi form pendaftaran anda, lalu cek email anda utk verifikasi keanggotaan.
    http://newkerjaonline2013.blogspot.com/

    BalasHapus